free counters

Sabtu, 02 April 2011

Lemonade Tycoon

Game ini cukup mudah, kau hanya membutuhkan prinsip ekonomi yang kuat untuk menjual sebuah "Lemonade" ato jus lemon. Dengan modal yang ada, kamu harus mampu membeli bahan-bahan untuk membuat Lemonade, menentukan tempat untuk menjual beserta harga sewa tempatnya, memperhitungkan harga sebuah Lemonade menurut cuaca esok dan tempatnya, mengatur jumlah limun, es, gula, dan gelas Lemonade untuk dijual, serta menutup semua kerugian tadi menjadi keuntungan yamg SANGAT BESAR !!!



Silahkan klik untuk download FREE !!! The games is also FREE!!!
http://www.enterupload.com/kplpjzlymo2h/LemonadeTycoon%5BOryzaee.Blogspot%5D.rar.html
Hint :
Mengatur jumlah untuk 1 Lemonade sbb :
5 Lemons
3 Ice Cubes
3 Sugar

Harganya berkisar menurut cuaca esok yang bisa dilihat di ramalan cuaca dan berita esok hari :
Rainy    : $ 0.90-1.10
Cloudy : $ 1.00-1.20
Hot      : $ 1.10-1.50

Kamis, 17 Maret 2011

GLOBALISASI BUDAYA

            Globalisasi budaya identik dengan budaya pop dan postmodernisme yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah. Budaya pop awalnya merupakan hegemoni budaya Barat (terutama Amerika), ditandai dengan merebaknya gaya hidup Amerika melalui industri budayanya seperti musik, olahraga, fastfood, mode pakaian, dan film-film Amerika di seluruh dunia. Namun kondisi ini pun tidak selalu statis. Sesuai sifatnya yang fleksibel dan berubah-ubah, budaya pop menjadi sangat terbuka untuk diisi oleh budaya mana pun. Globalisasi budaya memungkinkan dibukanya kelas-kelas yoga di New York dan restoran sushi di Kuwait. Peran media massa dalam menyebarkan informasi menjadikan proses ini makin cepat, dengan persinggungan antar budaya yang mengalir deras melahirkan variasi kebudayaan yang sangat beragam. Dalam situasi seperti ini, pilihannya hanya mempengaruhi dan dipengaruhi. Jika kita tidak mampu menghindar dari pengaruh, mengapa kita tidak ikut memberi pengaruh? Karena itu, sudah saatnya kita bersikap serius untuk terjun dalam globalisasi budaya dan turut membawa kebudayaan kita kepada dunia.

            Yang harus kita tentukan mula-mula ialah definisi kebudayaan kita sendiri. Apa itu budaya Indonesia? Batik, angklung, wayang, mandau, tari saman, gotong royong, paguyuban, nagari, apa pun itu, daftarkan satu per satu baik budaya tradisi maupun kontemporer, baik budaya kongkrit maupun abstrak. Sebelum mulai menyebarkan budaya, kita perlu mengenali dulu budaya kita. Ini penting terutama ketika kita berurusan dengan masalah hak cipta, kekayaan intelektual dan kekayaan budaya. Budayawan Jepang Yamada Shoji mengatakan bahwa ada dua hal yang bertentangan dalam budaya yakni perilaku ‘memiliki’ sekaligus ‘menyebarkan’. Paradoks ini kita temui tatkala terjadi saling klaim atas suatu budaya seperti yang kita alami akhir-akhir ini dengan Malaysia. Ini menjadi satu kesulitan tersendiri, karena di satu sisi kita semestinya bangga terhadap luasnya penyebaran budaya kita, tapi di sisi lain kita merasa hak milik kita dirampas. Kebudayaan Indonesia pun nyatanya sangat banyak yang merupakan pengaruh kebudayaan asing. Apakah salah jika kita mengikutsertakan barongsai dan potehi dalam festival budaya Indonesia? Saya juga tak ingin rakyat India mendemo kita karena memainkan lakon-lakon Ramayana. Maka inventarisasi terhadap aset-aset kebudayaan kita penting untuk dilakukan, namun dengan tetap meniscayakan asimilasi dan akulturasi. Berbagai UU Perlindungan Budaya yang telah ada selayaknya dimaksimalkan.

            Setelah memegang daftar inventaris budaya Indonesia, maka berikutnya kita perlu menggegas industrialisasi budaya. Hanya dengan memberikan nilai ekonomi yang tinggi, maka kebudayaan kita akan memiliki daya jual yang meningkatkan daya saing dan kemampuan survivalnya, memberi imbas positif bagi kesejahteraan masyarakat serta menjadi jalan menuju ekspansi budaya besar-besaran. Bagaimana industrialisasi budaya mendorong ekspansi budaya? Hal ini terjadi karena industri membutuhkan pasar yang besar, dan pasar dari industri budaya adalah orang-orang yang berminat terhadap budaya tersebut. Maka kesuksesan industri budaya berbanding lurus dengan kesuksesan ekspansi budaya. Setiap kali industri tersebut melakukan ekspansi pasar, maka ia juga telah melakukan ekspansi budaya. Ada pun ekspansi budaya membutuhkan produkproduk yang agresif, yaitu produk-produk berorientasi ekspor yang mampu membawa nama Indonesia ke seluruh dunia.

            Dalam proses ekspansi budaya ini, kita pun memerlukan metode penyebaran yang tepat. Meski pun kita telah melakukan industrialisasi batik, namun permintaan batik di luar negeri tidak akan serta merta melonjak karena pasar harus tertarik lebih dulu dengan produk batik. Lalu bagaimana kita akan mempromosikan begitu banyak budaya kita kepada pasar luar negeri? Bahkan untuk memperkenalkannya saja sudah sulit. Menurut Turner (1984), budaya pop dan media massa memiliki hubungan simbiotik di mana keduanya saling tergantung dalam sebuah kolaborasi yang sangat kuat. Kepopuleran suatu budaya sangat bergantung pada seberapa jauh media massa gencar mengkampanyekannya. Begitu pula media massa hidup dengan cara mengekspos budaya-budaya yang sedang dan akan populer. Maka kita harus memprioritaskan terlebih dahulu produk-produk budaya yang berkaitan dengan komunikasi massa. Saya memilih industri film sebagai langkah awal ekspansi budaya secara serius. Film yang saya maksud meliputi film layar lebar dan sinetron di televisi. Format audio visual memungkinkan film untuk menarik perhatian lebih besar, menjadikannya efektif dalam komunikasi massa. Alur cerita akan memudahkan para penonton untuk menangkap maksud film dengan cara yang menyenangkan, sementara film juga mudah disisipi pesan-pesan sampingan yang tidak begitu disadari seperti iklan dan propaganda.

Selasa, 15 Maret 2011

What About Now (Chord Guitar)

INTRO : Am  Em
 Am                                   Em
  Shadows fill an empty heart as love is fading,
Am                                     Em
  From all the things that we are but are not saying.
Am                                Em
  Can we see beyond the scars
                             D
And make it to the dawn?
 
Am                                Em
  Change the colors of the sky and open up to
Am                                       Em
   The ways you made me feel alive the ways I loved you.
Am                                       Em
  For all the things that never died
                         D                                F
To make it through the night, Love will find you.
 
* :
              C                        C/B      Am
   What about now? What about today?
                    G   F                         C      Dm
What if you're making me all that I was meant to be?
                    C              C/B   Am
What if our love never went away?
               G   F                              C      Dm
What if it's lost behind words we could never find?
                    C            F
Baby, before it's too late,
             Am   Em   
What about now?
 
Am                                        Em
  The sun is breaking in your eyes to start a new day.
Am                                        Em
  This broken heart can still survive with a touch of your grace.
Am                                   Em
   Shadows fade into the light.
              D                                      F
I am by your side, Where love will find you.

BACK TO *

                        Am                             C
Now that we're here, now that we've come this far,
      Em
Just hold on.
Dm                      Am                         F
   There is nothing to fear, for I am right beside you.
    Dm                       Am
For all my life, I am yours.
 
            Am                              C
What about now? What about today?
                        F                           C      Dm
What if you're making me all that I was meant to be?
                   Am                        C
What if our love never went away?
                      F                                    G
What if it's lost behind words we could never find?
 
              C                        C/B      Am
   What about now? What about today?
                    G   F                         C      Dm
What if you're making me all that I was meant to be?
                    C              C/B   Am
What if our love never went away?
               G   F                              C      Dm
What if it's lost behind words we could never find?
                    C            F
Baby, before it's too late, (3)
What about now?

Kamis, 10 Februari 2011

YouTube Downloader

YouTube adalah salah satu fasilitas dari internet yang dapat menampilkan video / film langsung dari internet. Sudah banyak sekali orang yang meng-upload diri mereka agar dapat dilihat orang. Atau bahkan ada rekaman-rekaman yang cukup menambah ilmu, entah baik atau buruk.

Nah, pasti setiap orang ingin mengambil video-video yang mereka butuhkan untuk sesuatu. Saya merekomendasikan YouTube Downloader, seebuah program yang berguna untuk mengambil/ men-download video-video dari YouTube. Namun, saat mau mendownload, setidaknya kita harus menunggu sampai bufferingnya penuh, baru kita bisa download. Ini salah satu  linknya. http://youtubedownload.altervista.org/ Dijamin GRATIS!!!!!

Kamis, 03 Februari 2011

Rabu, 02 Februari 2011

Kita & Mesir


Mesir ... oh Mesir
Tahun-tahun berisi dendam
Tahun-tahun tanpa membalas
Tahun-tahun tanpa ada jawaban
Tahun-tahun tak ada tanggapan
Tahun-tahun menyimpan rencana untuk sekarang
Diumbar-umbar kancah internasional
Derita hingga sekarang

Mesir ... oh Mesir
Kain putih siap di tempat
Debu putih sudah menyebar
Asap putih mengebu-gebu
Bendera putih tak kunjung di tangan
Diam dalam desakan prajurit putih
Yang dulunya putih

Kini semua telah keluar
Kini semua telah dimulai
Kini semua telah berawal
Kini semua telah dinyatakan
Kini semua sudah terlambat
Untuk dipisahkan lagi

Sekarang ...
Bagaimana dengan kita
Melihat sepintas dalam berita
Hanya beri tanggapan sinis tak berguna
Seperti melihat iklan yang ada
Diulang terus tanpa tara

Mari bantu mereka
Tak hanya bicara belaka
Jangan hanya menerka-nerka
Namun tak perlu bertatap muka
Sia-sia diri celaka
Demi mereka yang sudah terluka . . .

Pengalamanku


Tanggal 23 Januari kemarin, aku ikut lomba Written English, yaitu lomba mengisi soal-soal berbahasa Inggris dengan batas waktu yang ditentukan, yaitu 1 jam tok. Udah begitu jumlah soalnya ada 100. cape’ deh!! Tempat lombanya ada di SMA Theresiana Semarang. Aku beserta yang lain sudah harus siap & sudah daftar ulang sebelum jam 8. sebelum masuk ke dalam sekolah, aku tu sempat bingung karena ada banyak orang yang memakai seragam, sedangkan aku dibritahu untuk pakai baju bebas. Jadi kelihatan saltum deh, alias salah kostum. Namun pas udah masuk, ternyata lomba yang diadakan enggak cuman lomba Inggris tok, tapi ada lomba-lomba yang lain. Contohnya lomba try out yang setiap pesertanya harus pake seragam. Nyaris aja pikir yang aneh-aneh.

Setelah lomba selesai, aku dan kawan yang lain harus menunggu di situ sampai pengumuman pemenang lomba. Yang lucunya, di salah satu ruangan ada mas-mas yang lagi maen Plants Vs. Zombies. Ya ampun pikirku. Kawan-kawanku yang lain juga pada ketawa. Plants Vs. Zombies kan mainan kami yang udah jadoel alias udah enggak dimaenen lagi. Jadi selagi kami menunggu ya kami maen itu deh. Lebih lengkapnya nanti akan diposting lebih lanjut, OKKKK?????

Kamis, 20 Januari 2011

The Little Red Riding Hood

Once upon a time there lived a little girl .Everybody called her Little Red Riding Hood . One day her mother, having made some cakes.
“Go and see how your grandmother is doing ,I hear she has been ill. Take her this cake.”

Little Red Riding Hood go to her grandmother .She was going through the wood and meet a wolf who had mind to eat her but he dared not because of some woodcutters working in the forest. He asked her where she was going.
“I am going to my grandmother and carry her this cake .”
“Does she live far off?”
“It is beyond that mill there, the first house in the village.”
“I’ll see her too. I’ll go this way and you that way, and we shall see who will be there first.”

The wolf ran , taking the shortest path, and the little girl took a roundabout way, entertaining herself by gathering nuts, running after butterflies, and gathering bouquets of little flowers. It was not long before the wolf arrived . He knocked at the door.
“Who’s there?”
“Your grandchild, Little Red Riding Hood , who has brought you a cake from mother.”
           
The good grandmother, who was in bed, because she was ill, cried out,
“Pull the string, and the latch will go up.”

The wolf pulled the string , and the door opened, and then he immediately fell upon to her and ate her up in a moment .Then ,he shut the door and go into the grandmother’s bed . After that, Little Red Riding Hood, came and knocked at the door.
“Who’s there?”

Little Red Riding Hood, hearing the big voice of the wolf, was at first afraid; but she believing her grandmother was hoarse
“It is your grandchild Little Red Riding Hood, who has brought you a cake from mother.”

The wolf softening his voice ,
“Pull the string, and the latch will go up.”

Little Red Riding Hood pulled the string, and the door opened .The wolf seeing her come in and hiding himself under the bedclothes.
“Put the cake on the stool, and come sit on the bed with me.”

Little Red Riding Hood sit on the bed. She was amazed see how her grandmother looked in her nightclothes
“Grandmother, what big legs you have!”
“All the better to run , my child.”
“Grandmother, what big ears you have!”
“All the better to hear , my child.”
“Grandmother, what big eyes you have!”
“All the better to see , my child.”
“Grandmother, what big teeth you have got!”
“All the better to eat you up .”

And, saying these words, this wolf ate her all up.

Rabu, 19 Januari 2011

Pidatoku

Selamat pagi,
Yth. Bapak/Ibu guru, serta teman-teman yang terkasih


            Marilah kita memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME karena anugrah-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul di sini. Terima kasih kepada para hadirin atas kesempatan yang telah diberikan pada saya untuk memberikan sepatah dua patah kata mengenai “Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa”. Batasan masalah yang akan saya perbincangkan adalah mengenai sikap/perilaku kita dalam menghadapi globalisasi, terutama di bidang budaya.

            Globalisasi adalah eranya teknologi mampu berkembang pesat yang dapat digunakan untuk menolong manusia dalam setiap aspek kehidupannya. Globalisasi identik dengan budaya barat. Negara-negara barat merupakan titik awal perjalanan era globalisasi. Mengapa bisa demikian? Sebab negeri-negeri barat adalah pelopor/perintis kemajuan teknologi. Dari teknologi, budaya barat dapat merebak hingga mancanegara dengan mudahnya, tak terkecuali negara kita, Indonesia.

            Gaya hidup negeri barat bersifat fleksibel dan mudah berubah-ubah. Contohnya saja Amerika. Globalisasi diawali dari merebaknya gaya hidup Amerika seperti industri musik, olahraga, fast food, mode pakaian hingga film-film box moviesnya yang mendunia. Karena sifatnya tadi, budaya barat menjadi sangat terbuka untuk mengisi/diisi oleh budaya manapun. Salah satu penyebar globalisasi yang paling garang adalah media massa. Media massa bersifat internasional, berarti media massa dapat mempengaruhi satu negara dengan negara lain tanpa masalah, sehingga menjadikan proses penybaran globalisasi semakin cepat saja.

            Kita harus siap menghadapi pengaruh-pengaruh globalisasi. Tapi bagaimana? Yang pertama, adanya kemauan dari dalam diri sendiri. Tanpa kemauan, tak akan ada tujuan. Cobalah pikir dan renungkan : Haruskan kita melastarikan budaya kita?  Tentu saja jawaban yang tepat adalah YA. Itu sudah merupakan kemauan dari dalam diri kita masing-masing.

            Yang kedua, kita harus tahu dulu apa yang akan kita kerjakan. Kita harus mendefinisikan dulu budaya kita sendiri. Apa saja budaya Indonesia? Tentu saja banyak dan beragam. Mulai dari lagu daerah, tarian dan drama, kumpulan alat musik beserta pemainnya, senjata dan lainnya. Artikanlah itu 1 per 1, baik tradisi maupun kontemporer, baik kongkrit atau abstrak. Jadi, sebelum kita melestarikan, kenali dahulu budaya itu

            Seorang budayawan Jepang Yamada Shoji mengatakan bahwa ada 2 hal yang bertentangan dalam melestarikan budaya, yaitu menjaganya dengan menyebarkanya. Ini adalah perilaku ketiga yang cukup sulit, sebab di satu sisi kita semestinya bangga terhadap luasnya penyebaran budaya milik kita, namun di satu sisi ada perasaan/perilaku seperti hak milik kita terampas oleh negara lain. Contohlah saja kita dengan Malaysia. Kita pasti tahu seperti apa ceritanya. Namun, kita juga merasa berrsalah pada India&Cina. Ramayana & Barongsai kepunyaan mereka terlihat seperti ‘itu milik Indonesia’ . jadi, mengiventarisasikan aset-aset budaya kita penting untuk dilakukan. Jangan hanya memilah budaya asing, namun kita juga harus mampu mengasimilasikan/mengakulturasikannya pula

            Pada akhirnya, era globalisasi dapat disimpulkan identik dengan budaya barat yang canggih. Karena sifatnya yang fleksibel dan mudah berubah-ubah itulah, globalisasi menjadi mudah dikenali setiap bangsa. Namun, kita harus membentengi diri kita agar jangan terjerumus dalam kenegatifan globalisasi dengan adanya kemauan dari dalam diri kita sendiri, kenali dahulu budaya sendiri, serta mampu menjaga & melestarikannya.

            Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai “Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa”. Semoga saja dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatian para hadirin semua. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam pidato ini.


                                                            Atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih

Sabtu, 15 Januari 2011

Membaca Nyaring Teks Pidato dengan Intonasi yang Tepat

Sangat besar kemungkinannya dalam suatu kesempatan nanti kamu akan diminta untuk menyampaikan suatu pidato, entah karena jabatan yang diduduki atau karena prestasi yang diraih. Namun, sering seseorang gundah dan berkelit ketika diminta memberikan pidato dalam suatu acara. Berbagai alasan dikemukakan, mulai dari kurang PD (percaya diri), demam panggung, belum berpengalaman, sampai tidak tahu apa yang harus dikatakan. Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi karena ada bermacam-macam cara berpidato yang dapat dipilih sesuai kemampuan.

Ada 4 metode yang lazim dipergunakan dalam berpidato, yaitu sebagai Berikut:
1. Metode Impromtu
Pidato dilakukan secara spontan tanpa persiapan sama sekali. Hanya yang dipandang mampu, ahli, atau berpengalaman yang biasanya diminta untuk menyampaikan dengan metode ini.
2. Metode Menghafal
Pidato dilakukan dengan menghafalkan teks/naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kelemahan cara ini, orator harus banyak meluangkan waktu. Selain itu, orator menjadi kurang komunikatif dan tidak bisa fleksibel mengikuti perkernbangan situasi.
3. Metode Naskah
Pidato dilakukan dengan membacakan naskah yang telah dipersiapkan sebelumnva. Biasanya dipergunakan untuk pidato-pidato resmi. Keuntungan cara ini, teks bisa disusun atau dibuatkan oleh orang lain.
4. Metode Ekstemporan
Pidato dilakukan dengan membuat persiapan secara garis besar. Selanjutnya dikembangkan sendiri dengan menyesuaikan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi

Di antara metode di atas, cara paling cocok bagi yang baru belajar atau pertama kalinya melakukan, yaitu metode naskah. Keuntungan metode ini adalah orator tidak perlu berpikir tentang materi yang akan disampaikan. Semua kata yang akan diucapkan, sudah ditulis dalam naskah dan tinggal membacakannya. Oleh karena naskah ditulis sebelum berpidato, ia dapat meminta bantuan orang lain untuk memberi masukan materi pidatonya. Bahkan, ada yang sepenuhnya dibuatkan oleh orang lain. Sementara kelemahannya, yaitu seseorang harus mengeluarkan waktu lebih banyak untuk menyusun dan membacakannya. Selain itu, karena terpaku pada teks, pidato menjadi tidak komunikatif. Tatapan mata kepada hadirin sebagai bentuk komunikasi tubuh menjadi kurang terjalin. Orator juga menjadi terlalu terikat dan kurang fleksibel beradaptasi dengan perkembangan situasi dan reaksi audiensi. Untuk mengimbangi beberapa kelemahan itu, orator harus dapat menghidupkan naskah yang dibacanya. Caranya adalah membacakan dengan ekspresif, berirama dan dengan intonasi yang tepat. Ucapan juga harus terdengar dengan jelas. Oleh karena itu, selain mempersiapkan naskah pidato, penting sekali untuk berlatih terlebih dahulu sebelum membacakan teks pidato.

Sabtu, 08 Januari 2011

Jumat, 07 Januari 2011

My Holiday

Saat liburan sekolah tanggal 17 Desember 2010 - 2 Januari 2011 kemarin, liburanku lebih semarak dengan kedatangan kedua sepupu kecilku dari Malang bersama maminya. Walaupun semarak, tapi adikku yang nakal selalu membawa mereka ke rumahku untuk mbuka-buka internet, padahal khan gwe juga maw internetan. Bosennya minta ampun!!!!! Tapi pas malem Tahun Baru, seruu banget. Bareng-bareng kita mbakar sate ama jagung.

Yaaa..... ada enaknya ada nggaknya ......